MENEMUKAN RESEP KEHIDUPAN




Judul Buku       : Kelas Memasak Lillian

Pengarang        : Erica Bauermeister     

Tahun Terbit     : September, 2009

Penerbit            : PT Bentang Pustaka






Pertamakali menatap buku ini, terpetik dalam memori bahwa ini adalah sebuah buku panduan memasak. Betapa tidak, judul yang terpampang gagah serta layout cover dengan hiasan sayur-sayuran semakin mengindikasikan bahwa ini adalah benar-benar buku panduan memasak.
Setelah membaca isinya, pembaca akan semakin terperangah-takjub betapa ide-ide kreatif selalu muncul menghiasi. Karya Erica Bauermeister ini sejatinya adalah sebuah novel dengan latar kelas memasak. Pengemasan yang unik mengenai tata cara memasak serta penghayatan mendalam proses memasak memberi pembaca banyak makna yang tak begitu dihiraukan sebelumnya. Memasak menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan bahkan mampu mempengaruhi kondisi psikis seseorang.
Masa kecil yang menantang dilalui Lillian dengan suka cita. Di usia empat tahun, setelah ayahnya meninggal, Ibu Lilian tenggelam dalam kesedihan yang mendalam hingga melupakan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga yang memiliki seorang anak. Segala urusan rumah tangga kemudian menjadi tanggung jawab Lillian yang masih belia. Adapun hal menarik bagi Lillian diantara sekian banyak urusan rumah tangga adalah memasak.
Lillian kecil selanjutnya belajar banyak mengenai memasak. Tetangga-tetangga yang berbesar hati mengajarinya, menjadi target Lillian. Setiap hari Lillian pun diajarkan berbagai hal ihwal memasak. Ketertarikan Lillian pada dunia memasak semakin menjadi-jadi. Lillian bisa merasakan bagaimana aroma keju yang meleleh membuat anak-anak keluar kamar dengan berbagai ekspresi atau merasakan bagaimana bawang putih membuat mereka banyak bicara. Usaha keras Lillian dalam memasak membuahkan hasil. Berkat masakan yang dibuat Lillian, ibunya yang telah terlelap dalam kesedihan panjang, menjadi sadar kembali.  
Kekaguman dan ketakjuban Lillian ditularkannya kepada orang lain pada sebuah bingkai kelas memasak Lillian. Sudah tujuh tahun Lillian menjadi guru kelas memasak. Lillian sadar betul beragam motivasi muridnya. Sebagian karena kerinduan mereka yang belum terpuaskan untuk mendengar pujian terhadap masakan mereka, sebagian lainnya datang untuk mencari koki, atau bahkan sekedar mengisi waktu luang saja. Lillian selalu menikmati menjadi seorang guru; orang yang tahu rempah-rempah, yang akan membangkitkan ingatan, atau menyembuhkan hati mereka yang sedang gelisah.
Seperti yang diuraikan Publishers weekly, betapa di balik kenikmatan dan keistimewaan makanan, tersimpans sebuah kisah menawan. Begitulah kehidupan, akan semakin indah dan menyenangkan bila mengetahui resep dan takarannya yang pas. Hidup terasa lebih indah dan berwarna seperti campuran bumbu masakan yang menghasilkan citarasa yang menggairahkan. (*)           

Peresensi adalah Muhammad Gufron Hidayat, Mahasiswa Konsentrasi Perbankan Syariah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CELOTEH MALAM

Cerita dari Kampung Halaman